Selamat Datang di blog Paroki Santa Maria de Fatima Dobo, Kepulauan Aru, Keuskupan Amboina

Selasa, 29 Mei 2018

Frans Budi Bangkitkan Kepercayaan Diri Umat Paroki Santa Maria de Fatima Dobo

“Gugup, gemetar, grogi, takut, perasaan tidak bisa, itu datangnya dari pikiran,” ungkap Budi Kris (sapaan akrab Frans Budi Santika, saat bersama Wakil Uskup Aru, Pst Norbertus Ngutra MSC) dengan semangat kepada peserta pelatihan public speaking dan Muspaspar (Musayawarah Pastoral Paroki) Santa Maria de Fatima Dobo, yang berasal dari tokoh umat, Dewan Patoral Paroki, Dewan Pimpinan Stasi, Ketua dan pengurus Rukun, dan pengurus organisasi gereja serta kelompok kategorial (WKRI, KBK, OMK, PPA, GIM, PD Karismatik, Rosamystica). Satu hari pelatihan yang dilaksanakan, adalah belajar menjadi pemimpin umat dengan berpidato spontan. “Bayangkan bila Anda harus berpidato di depan Bapa Uskup atau para pastor,” ajak Frans. Raut peserta pun bermacam-macam. Secara berkelompok, setiap orang berlatih pidato selama satu menit. Berbicara apa saja. Sedangkan anggota kelompok yang lain menyemangati secara positif. Semarak suasana ini menumbuhkan semangat, percaya diri, dan optimisme pada diri peserta. Mereka terbukti lebih lega dan percaya diri ketika ditanya saat berpidato satu menit tadi, apalagi selalu diselingi guyonan pak Frans Budi. Frans mengajak peserta untuk tidak fokus kepada pikiran negatif mengenai dampak buruk bila peserta gagal berpidato: dikritik, direndahkan, diejek. “Lebih baik kita lihat sisi baiknya, kita mampu membawa sukacita kepada orang lain karena ditertawakan,” kata Frans. Just Do It..! lakukan saja..! Ada banyak hal penting yang telah diterima para peserta, teristimewa bagi peserta yang berasal dari stasi pesisir , Nampak jelas dari setiap share pengalaman setiap sesi pelatihan : Saya merasa ini luar biasa..! moga-moga akan ada lagi kegiatan pemberdayaan umat seperti yang diselenggarakan oleh DPP dan terima kasih kepada Pastor Norbertus Ngutra MSC, Pastor Paroki yang juga sebagai Wakil Uskup Wilayah Aru atas salah satu cara telah melakukan terobosan bernilai tinggi bagi kami, ungkap Ketua dewan Stasi St. Yoseph, Papakula, Aru Tengah. Sama halnya dengan peserta asal Stasi Fatujuring, Hendrik : sangat bermanfaat bagi kami di stasi, pelatihan sudah merubah diri saya guna menjadi pemimpin umat dan ke depan nanti semakin berkualitas. Master Trainer : FRANS BUDI SANTIKA • Founder of HeartSpeaks Indonesia • Founder of Public Speaking Indonesia Community • Pendidikan: Ilmu Filsafat & Ilmu Komunikasi • Pernah berkarir profesional di Modern Group & Lippo Group. • Licensed Master Practitioner of Neuro-Linguistic Programming® – Society of NLP, Orlando – USA. • Master Practitioner of Communication Skills – Sinergy Lintas Batas. • Certified Hypnotherapist. • Belasan tahun mentraining ribuan orang bidang practical Communication skill. • Pelatih public speaking bagi banyak Leader di Indonesia. • Komsos KWI (bucewalten)

Rabu, 16 Mei 2018

"Paroki Santa Maria Tak Bercela Memaafkan Pelaku Pengeboman”

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB) menyampaikan sejumlah pernyataan terkait serangan bom yang terjadi di gereja itu pada Minggu (13/5/2018). Berdasarkan upaya konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, surat tertanggal 13 Mei 2018 yang tersebar di media sosial adalah benar adanya. "Benar itu surat pernyataan kami," ujar Kepala Kantor Paroki STMB, Stefanus Andy kepada Kompas.com. Dalam surat pernyataan yang beredar di media sosial itu ada beberapa hal yang disampaikan Paroki SMTB. Salah satunya pihak Gereja SMTB dengan tulus memaafkan para pelaku serangan bom. "Gereja Katolik tidak takut terhadap teror yang selama ini selalu mengancam kehidupan bangsa Indonesia. Meskipun mengalami duka, Gereja Katolik dengan tulus mengampuni para pelaku teror dan mendoakan para pelaku yang menjadi korban," demikian isi pernyataan yang ditandatangani Pastor Kepala Paroki STMB, A Kurdo Irianto. Masih dalam pernyataan yang sama, Paroki STMB membenarkan terjadinya serangan bom yang mengakibatkan tiga warga gereja dan dua terduga pelaku meninggal dunia.
Pihak paroki juga menegaskan tragedi tersebut merupakan duka yang mendalam bagi para korban dan keluarganya, terutama petugas keamanan bernama Bayu yang tewas karena menghadang sepeda motor yang digunakan terduga pelaku pengeboman. Lebih jauh pernyataan itu menekankan Gereja Katolik dengan tegas mengecam teror dan menolak segala bentuk kekerasan karena tidak sesuai dengan martabat kehidupan manusia. "Tetaplah setia berbuat baik penuh kasih kepada siapa pun, sesuai dengan nilai Kristiani yang diajarkan Tuhan Yesus. Mari kita memberikan pengampunan yang tulus. Karena pengampunan adalah pintu yang terbuka untuk masa depan yang lebih bermartabat bagi bangsa Indonesia", masih Kurdo lewat pernyataan itu. Terlepas dari peristiwa keji yang merenggut jiwa umat, ada baiknya kita mengintip gaya arsitektur dan interior Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel itu. Berdirinya Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Surabaya, Jawa Timur tak terlepas dari paroki Santa Maria Tak Bercela atau yang dikenal dengan paroki Ngagel. Pada 1958, Keuskupan Surabaya membeli kaveling tanah di kawasan Ngagel. Tahun itu sekaligus menjadi penanda berdirinya paroki Ngagel. Pada 9 April 1968 dimulai penggalian pondasi diatas tanah kosong yang telah tersedia tersebut. Dan pada tanggal 8 Desember 1968 bertepatan dengan pesta nama “Santa Maria Tak Bercela”, gereja baru yang merupakan sebagian dari bangunan SDK “Santa Clara” di Jalan Ngagel Madya nomer 1 Surabaya, diberkati oleh Mgr. J.A.M. Klooster CM selaku Uskup Surabaya. Seperti dikutip dari situs web resmi Gereja Santa Maria Tak Bercela smtb.net, pada tanggal 19 September 1971 dimulai penggalian pondasi untuk pembangunan gereja tahap I dengan pembiayaan dari sebagian digali dari swasembada umat dengan cara mengadakan bazaar amal dan usaha – usaha lainnya. Biaya pembangunan juga berasal dari sumbangan para dermawan dan juga dari Walikota Surabaya melalui Sub Direktorat Kesejahteraan Rakyat (Kesra); dan sebagian lagi dari dana yang berhasil dikumpulkan oleh Pastur H.A. Massen CM selama cuti di Belanda.
#PrayForSurabaya #PrayForIndonesia

Jumat, 11 Mei 2018

HUT Ke-44 Paroki Santa Maria de Fatima Dobo

(Dok Paroki , Foto: Echa Refra)
(Dok Paroki, Foto : Echa Refra) Dobo : Paroki Santa Maria de Fatima Dobo tahun ini memasuki usia yang ke 44. Sebuah usia yang semakin menuju kedewasaan. Sebuah Gereja yang berziarah dalam beragam suku dan budaya yang berada di tanah Jargaria (Kepulauan Aru). Kegiatan HUT Paroki yang ke 44 tahun ini diisi dan dikemas oleh panitia dengan beragam kegiatan dan lomba diantaranya adalah: Tarik Tambang (Hela Rotan), Bulu Tangkis Anak, Remaja, Dewasa (Tunggal, Ganda Putera Puteri), Gawang Mini Wanita, Gaplek, Vocal Grup dan sebagai acara puncak adalah misa syukur dan acara kebersamaan umat. Semua larut dalam kebahagiaan bersama dan tanpa sekat-sekat yang membatasi. Tahun ini mengangkat tema: “Melalui Peringatan HUT Ke-44 Paroki Kita Tingkatkan Kebersamaan dan Persaudaraan Dalam Mewujudkan Keluarga Katolik Yang Beriman”. Dan Sub tema : “Menang Prestasi, Kalah Rekreasi”. Diharapkan Umat bersatu dalam keberagaman, bersyukur dengan semua perbedaan yang ada yang menjadikan kita kaya dalam hidup dan iman. Minggu, 13 Mei 2018 akan diadakan Misa syukur HUT Paroki Santa Maria de Fatima di gereja Hati Kudus Yesus Dobo pukul 08.00. Sehari sebelumnya Sabtu 12 Mei 2018 bertempat di gereja Adorasi (Gereja Tua) diadakan perarakan Arca Santa Maria de Fatima dengan rute gereja Adorasi (gereja Tua) – SD Yos Sudarso 1 (lokasi bekas gereja Santa Maria de Fatima) lalu menuju gereja Hati Kudus Yesus yang dilaksanakan pada pukul 21.00 WIT (jam 9 malam). Misa syukur akan dibawakan oleh selebran utama Wakil Uskup Wilayah Kepulauan Aru RP. Norbertus Ngutra MSC dan didampingi oleh Pastor Vikaris RD. Ignatius Renwarin Pr. Pembukaan Lomba Tarik Tambang
RD Ignatius Renwarin Pr dan RD Agus Arbol Pr bersama regu Tarik Tambang (Dok Paroki)
Ketua KBK Dobo pimpin pasukan Tarik Tambang(DOk Paroki)

Kamis, 19 April 2018

Selamat Datang..!

Selamat Datang di blog Paroki kami...
Dengan kerendahan hati, kami senantiasa mengharapkan dukungan, kritik, saran serta masukan berharga guna menghadirkan sesuatu hal baik begruna bagi perkembangan umat Allah di paroki kami ini, Paroki Santa Maria de Fatima Dobo, Kepulauan Aru.
Terima kasih atas kunjungannya.

Salam..!